Ketika Prabowo Menampar Perwira Pasukan Amerika
Saat briefing Operasi Mapenduma, Komandan Jenderal Kopassus Brigjen Prabowo Subianto pernah menampar seorang Perwira Delta Force dari unit Pasukan Elite USA hingga tersungkur karena perkataan nya yang menghina Kopassus dan TNI.
Kala itu, pada 8 Januari 1996 sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang di pimpin oleh Kelly Kwalik, Mereka menculik 95 anggota tim ekspedisi Lorentz. Komandan OPM Kelly Kwalik berusaha menukar kan sandera dengan kemerdekaan Papua.
Peristiwa itu menjadi sorotan dunia internasional, karena melibatkan warga negara asing. Selama penyanderaan, para sandera digiring blusukan ke belantara Papua.
Untuk membebaskan sandera di mapenduma, Mabes TNI menggelar satuan tugas. Komandan Jenderal Kopassus Brigjen Prabowo Subianto ditunjuk sebagai komandan. Tim Kopassus yang di kerahkan berasal dari 5 group anti-teror.
Selain itu, ada pasukan Lintas Udara Kostrad 330 dan pasukan penjejak yang terdiri dari putra-putra Irian Kodam Cendrawasih.
Amerika menawarkan bantuan kepada Kopassus untuk ikut dalam Operasi Pembebasan Sandera Tim Lorentz di Mapenduma, Papua. Salah satu yang ikut serta dalam Tim Amerika adalah seorang perwira menengah, yang bernama Letkol Green.
Saat biefing dengan beberapa Perwira Kopassus, tiba-tiba Letkol Green mengatakan: "Hanya James Bond yang Bisa Membebaskan Sandera-Sandera itu".
Usai briefing, seorang prajurit melaporkan apa yang dikatakan oleh Letkol Green kepada Komandan Prabowo Subianto. Brigjen Prabowo yang tidak terima dengan ucapan Letkol Green langsung mendatangi Perwira Delta Force tersebut dan Menamparnya hingga tersungkur.
"Jika kamu meremehkan negara dan pasukan saya, saya bisa menembak kepala mu!!! Kami mengusir penjajah hanya dengan Bambu Runcing, kami adalah bangsa yang besar dan jika kamu tidak suka, sekarang juga kamu angkat kaki dari negara saya!!!". Bentak Prabowo.
Selanjutnya, Brigjen Prabowo langsung menggerakkan pasukan, begitu mendengar lampu hijau. OPM yang terdesak terus bergerak masuk ke dalam hutan.
Dalam keadaan panik, pada 15 Mei 1996, OPM membunuh dua anggota dari Tim ekspedisi Lorentz, Navy dan Matheis di bantai dengan kapak. Sisa sandera bisa terselamatkan dan melarikan diri setelah bertemu dengan Tim satgas yang telah mengikuti mereka selama berhari-hari.
"Jika kamu meremehkan negara dan pasukan saya, saya bisa menembak kepala mu!!! Kami mengusir penjajah hanya dengan Bambu Runcing, kami adalah bangsa yang besar dan jika kamu tidak suka, sekarang juga kamu angkat kaki dari negara saya!!!". Bentak Prabowo.
Selanjutnya, Brigjen Prabowo langsung menggerakkan pasukan, begitu mendengar lampu hijau. OPM yang terdesak terus bergerak masuk ke dalam hutan.
Dalam keadaan panik, pada 15 Mei 1996, OPM membunuh dua anggota dari Tim ekspedisi Lorentz, Navy dan Matheis di bantai dengan kapak. Sisa sandera bisa terselamatkan dan melarikan diri setelah bertemu dengan Tim satgas yang telah mengikuti mereka selama berhari-hari.
©Secure: www.riauonline.co.id
Keren juga infonya..sangat bermanfaat
ReplyDeleteterus berkarya
ReplyDeletesemoga web ini terus berkembang
ReplyDelete